KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH yang ber judul “DASA WISMA”.
Makalah ini penulis
susun dalam rangka melengkapi tugas
asuhan kebidanan komunitas Penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga segala bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan kepada kami mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Padang, Agustus 2013
Penulis
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dasawisma à Dasa = sepuluh, wisma = rumah,
dimaksudkan sebagai perorganisasian setiap 10, kk ( kepala keluarga) rumah yang bertetangga,
untuk mempermudah jalannya suatu program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib
administrasi,adalah beberapa contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian
hasilnya diteruskan ke ketua PKK.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait).
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (surveilans).
1
Secara
umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya
sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan mengancam dan
merugikan masyarakat yang bersangkutan
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dasawisma
2. Untuk mengetahui peran dasawisma dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui program kerja dasawisma dalam masyarakat
1. Untuk mengetahui pengertian dasawisma
2. Untuk mengetahui peran dasawisma dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui program kerja dasawisma dalam masyarakat
C. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dasawisma?
2. Bagaimana peran dasawisma dalam masyarakat?
3. Bagaimana program kerja dasawisma?
1. Apa yang dimaksud dengan dasawisma?
2. Bagaimana peran dasawisma dalam masyarakat?
3. Bagaimana program kerja dasawisma?
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan
sedikit informasi kepada mahasiswa tentang anemia pada kehamilan.
2
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah
yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu
program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi,adalah beberapa
contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan ke ketua
PKK..
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan,
membangun sarana sampah dan kotoran).
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 – 20 kepala
keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu
orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua.
Pengembangan
Desa Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu salah satu upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang
meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat ( promotif ), pencegahan penyakit (
preventif ), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (
terutama bidan ) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Desa
Siaga dikembangkan melalui penyiapan masyarakat, pengenalan masalah, perumusan
tindak lanjut pencapaian khususnya kesepakatan pembentukan Poskesdes dan
dukungan sumberdaya.
3
B.
Kerangka Pikir
Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila
manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna
oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang
terkait).
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan
atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan
kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau
berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh
status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (surveilans).
C.
Tujuan Dasa Wisma
Tujuan kelompok Dasa Wisma ini
adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya
seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan
ringan, membangun sarana sampah dan kotoran)
Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah
terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.
4
Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang
sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di
tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di
tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
D. Masalah
kesehatan dari Anggota Dasawisma
Beberapa masalah kesehatan yang
menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut :
1.
Usaha perbaikan gizi keluarga.
2. Masalah pertumbuhan anak.
3. Makanan sehat bagi keluarga.
4. Masalah kebersihan lingkungan.
5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
7. Masalah penyakit
2. Masalah pertumbuhan anak.
3. Makanan sehat bagi keluarga.
4. Masalah kebersihan lingkungan.
5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
7. Masalah penyakit
E.
Peran Dasa Wisma
Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki
peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar
Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program
pemerintah karena sebagai mitra.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan
kegiatan kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat
mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal
administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan
gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan
dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program
PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepat sasaran.
5
Peran
serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh
keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya.
Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
Tujuan
pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem kewaspadaan dan
kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan
masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan mengancam dan
merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok
persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan
dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.
Salah satu
organisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam
upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau
pendapatan keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah
peningkatan kesehatan dan spritual.
Disini
yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK yang
terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu, ada seorang
penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip
dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan
menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
6
Peran PKK
diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis,
mau mengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi
merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian,
setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih
dari itu, merupakan wadah pemberdayaan.
Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok
PKK memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di
harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK
dan program pemerintah karena sebagai mitra.
Selain
itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus
mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan
menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah.
Banyak
hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat
mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal
administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan
gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah
koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan
PKK dapat berjalan tepatsasaran.
Pengetahuan
dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta
meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa
dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran
pembangunan. Juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi
PKK harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat,
7
baik
sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya yang
mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan
manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.
F.
Contoh Program dasawisma
Masalah : Usaha perbaikan gizi
keluarga yang merupakan usaha perbaikan gizi seluruh anggota keluarga.
Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan kader masyarakat.
Tujuan Kegiatan :
- Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.
- Masyarakat ikut serta dalam kegiatan .
- Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
- Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota
Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan kader masyarakat.
Tujuan Kegiatan :
- Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.
- Masyarakat ikut serta dalam kegiatan .
- Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
- Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota
keluarga lainnya.
G.
10 PROGRAM POKOK PKK
Untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK
tersebut, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pembinaan sampai
fasilitasi, telah dilakukan oleh 4 Kelompok Kerja secara luwes dan koordinatif,
yaitu :
A.
PROGRAM POKJA I
Pokja I mengelola Program
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong.
8
1.
Tugas
a. Memantapkan kerukunan dan toleransi
antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia.
b. Meningkatkan ketahanan keluarga
dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang Penghayaan dan
Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
c. Memantapkan Pola Asuh Anak dan
Remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba
d. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku
budi pekerti dan sopan santun dalam kelurga dan lingkungan.
e. Meningkatkan pemahaman peraturan
perundangan yang berkaitan dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman
penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
f. Meningkatkan kesadaran hidup
bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal
Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya.
g. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan
yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2.
Prioritas Program
1) Penghayatan dan Pengamalan PancasilaMenumbuhkan
ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
perlu dilaksanan pemahaman secara terpadA
9
a) Kecintaan tanah air
b) Kesadaran berbangsa dan bernegara
c) Keyakinan atas kebenaran Pancasila
d) Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan
Negara
e) Memiliki kemampuan awal bela Negara
3)
Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk
meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di
PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dll.
4)
Pola Asuh Anaka dan Remaja
Pola asuh anak dan remaja adalah
upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun di
dalam keluarga sesuai budaya bangsa.
5)
Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup
adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya penvegahan
penyalahgunaan Narkoba
6)
Pemahaman tertib administrasi
dalam
rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di
keluarga.
3.
Gotong Royong
Kegiatan
Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama
keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1) Menumbuhkan kesadaran,
kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta saling
menghormati antar umat beragama.
10
2)
Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran,
ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi
teladan bagi keluarga dan lingkungannya.
3)
Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara
Manunggal Membangun Desa (TMMD).
B. PROGRAM
POKJA II
Pokja II mengelola Program
Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
1.
Tugas
Meningkatkan
pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader,
peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui
penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar)
Paket A, B, dan C.
c. Meningkatkan pengetahuan dan
menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak
usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan usianya.
d. Membantu program Keaksaraan
Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga.
e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.
f. Memotivasi keluarga tentang manfaat
koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong
terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.
11
g. Identifikasi kebutuhan pelatihan.
h. Menyusun modul-modul pelatihan.
i.
Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama
dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
j.
Meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai
dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan
dan menyelesaikan pendidikan dasar.
2.
Prioritas Program
1)
Pendidikan dan Ketrampilan
a. Meningkatkan kemampuan yang
berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai
anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
c. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih
PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of Trainer (TOT)
d. Menyempurnakan modul-modul pelatihan
TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta
mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK,
dan DAMAS PKK.
e. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam
kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman mitra
PAUD bekerjasama dengan Pokja IV.
f. Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan
kader dalam mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerjasama dengan
instansi terkait dan HIMPAUDI.
12
g. Meningkatkan ketrampilan kecakapan
hidup (Life Skill) perempuan maupun laki-laki sehingga mampu berusaha secara
bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupann diri dan keluarganya.
h. Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan
Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD,
BKB, dan Posyandu.
i.
Meningkatkan
kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C
bekerjasama dengan insansi terkait.
j.
Meningkatkan
dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
(Wajar Dikdas 9 Tahun).
k. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan
keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan
melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.
l.
Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat
melalui aman Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan
Instansi terkait.
m. Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan
mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal dan lintas kelembagaan.
2)
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
a. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan
mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan
UP2K-PKK di daerah dan mengetahui keberhasilannya.
b. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam
rangka meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi
mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-PKK.
13
c. Mendata ulang jumlah
kelompok-kelompok UP2K-PKK.
d. Mengatasi cara pemecahan masalah
mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK melalui APBD, Lembaga keuangan
Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa dan Bank
Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain
e. Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK
melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan
menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.
f. Memotifasi keluarga agar mau menjadi
anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.Mendorong terbentuknya
koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK
C. PROGRAM
POKJA III
Pokja III mengelola program pangan,
sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.
1.
Tugas
a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17
Tahun 1996 tentang Pangan.
b. Meningkatkan penganekaragaman
tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang
berkualit
c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis
sumber daya lokal.
d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik
darat maupun air minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
e. Berperan dan membantu dalam program
Cadangan Pangan Masyarakat.
14
f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri,
Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna
(TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan
efisien.
h. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan
“Aku Cinta Produk Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
i.
Mensosialisasikan
pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia.
4. Pokja IV
:
a. Bidang
Kesehatan;
b. Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup;
c. Perencanaan Sehat.
b. Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup;
c. Perencanaan Sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Siaga. Depkes. Jakarta.
Dwi
Handajani,Sutjiati.2011.Kebidanan Komunitas : konsep dan manajemen
asuhan.Jakarta:
EGC.
komunitas.html#ixzz2TNZDMxlc, diakses
tanggal 16 Mei 2013
MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
(DASA
WISMA)
OLEH
KELOMPOK
3
Lara
anggraini
Leti
syaputri
Linda
wulansari
Lisa
puspitasari
Meri
fra wilfasari
Mira
yosiana
Murdani
Muzdalifa
neni diyono
Nailis
sovia
Nindi
sulandari
Dosen
pembimbing : Desi Wildayani S.Keb Bd
STIKes
MERCUBAKTIJAYA PADANG
Tahun
ajaran 2013
kebidanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar