SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Kebutuhan
dasar ibu nifas
Sub pokok
bahasan : mobilisasi dan istirahat
pada ibu nifas
Sasaran : Ibu Post Partum
Hari/Tanggal :
Jum’at, 11 Oktober 2013
Waktu :
30 menit
Tempat :
RSUD Hanafiah batusangkar ruang rawat kebidanan (KRZ)
A.Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan
mengerti tentang ambulasi dan
istirahat pada ibu nifas.
- Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,
ibu diharapkan dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang:
- Pengertian mobilisasi dan istirahat
- Manfaat mobilisasi dan istirahat
B.Metode
a.
Ceramah
b.
Diskusi
c.
Demonstrasi
C.Media
a.leaflet
b. flipchart
D.Materi
Terlampir
E.Kegiatan Penyuluhan
NO
|
WAKTU
|
TAHAP
|
KEGIATAN PEYULUHAN
|
KEGIATAN PESERTA
|
1
|
5 menit
|
Pembukaan
|
- Memperkenalkan
diri
- Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan
- Melakukan
kontrak waktu
- Menyebutkan materi penyuluhan yang akan
diberikan
|
-
Menyambut salam dan mendengarkan
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
-
Mendengarkan
|
2
|
20 menit
|
Isi
|
- Menggali
pengetahuan/ pengalaman ibu
- Menjelaskan
tentang :
·
Pengertian
Mobilisasi
·
Keuntungan
Mobilisasi
·
Kegiatan
Mobilisasi
·
Pengertian
Istirahat
·
Pengaruh kurang isitirahat
·
Posisi tidur
- Memberikan
kesempatan kepada ibu untuk bertanya tentang materi yang diberikan
- Memberikan
jawaban/penjelasan dari pertanyaan yang diajukan
|
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
-Bertanya dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
|
3
|
5 menit
|
Penutup
|
- Menyatakan kegiatan telah selesai
- Mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu
- Mengucapkan salam sebagai penutup acara
|
-
Mendengarkan dan membalas salam
|
F.Evaluasi
d.
Evaluasi struktur
Ø
Peserta hadir di ruang rawatan kebidanan (KRZ)
RSUD Hanafiah Batusangkar
Ø Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.
e.
Evaluasi proses
Ø Ibu
antusias terhadap materi penyuluhan
Ø Ibu mendengarkan penyuluhan dengan seksama
Ø Ibu mengajukan pertanyaan
f.
Evaluasi hasil
Ø
Ibu
dapat menyebutkan pengertian mobilisasi
Ø Ibu dapat menyebutkan keuntungan
mobilisasi pada saat nifas
Ø Ibu dapat menyebutkan kegiatan mobilisasi
Ø Ibu dapat menyebutkan pengertian istirahat
dan tidur saat nifas
Ø
Ibu
dapat menyebutkan manfaat istirahat dan tidur saat nifas
G.Pelaksana
Moderator : Mery fra wilfasari
Penyaji :
Nindi sulandari
Fasilitator : Wina anggela sari
Lisa puspita sari
Observer :
Endang sri rejeki
H.Tugas pelaksana
Moderator : Memimpin pelaksanaan penyuluhan, motivasi
anggota untuk mengikuti penyuluhan dengan tertib dan semangat.
Penyaji : Memberikan materi penyuluhan dan melakukan
demonstrasi
Fasilitator :
Memfasilitasi jalannya penyuluhan
Pembimbing : Memberikan bimbingan sehingga penyuluhan berjalan dengan lancer.
Observer :Mengamati
kegiatan penyuluhan
I.REFERENSI
1. Sulistyawati,
ari : 2009 : Buku Ajar Asuhan Kebidanan
pada Ibu Nifas .Yogyakarta : Andi
2.
Kristiyansari W. 2009 ASI, Menyusui dan Sadari.
Yogyakarta : Nuha Medika
3.
Prawihardjo, sarwono : 2008 : Ilmu Kebidanan . Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
LAMPIRAN MATERI
A. MOBILISASI
1.
Definisi
Mobilisasi Dini adalah kebijaksaan untuk selekas
mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing pasien
membimbingnya untuk berjalan. Menurut penelitian, ambulasi dini tidak mempunyai
pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal, tidak
memengaruhi penyembuhan luka episiotomy, dan tidak memperbesar
kemungkinan terjadinya prolaps uteri atau retrofleksi. Ambulasi
dini tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru,
demam, dan keadaan lain yang masih membutuhkan istirahat.
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi
segera setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua
sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal
tersebut juga membantu mencegah trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu
kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat
dilakukan secara bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
Ibu yang
tidak mengalami komplikasi dalam persalinan hampir semua, selalu bangkit segera
untuk pergi ke toilet dan mandi. Mereka mungkin membutuhkan seseorang untuk membantu, pada tahap awal ini
dimana beberapa perempuan mengeluh pusing atau pandangan kabur ketika
mereka pertama bangun setelah persalinan.
2 Keuntungan mobilisasi
dini
1)
Menurut
FK UNPAD (1983 : 321), manfaat dan keuntungan mobilisasi dini adalah :
a)
Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat dengan early
ambulation.
b)
Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c)
Early ambulation memungkinkan kita mengajar ibu
memelihara anaknya : memandikan, mengganti pakaian, memberi makanan, dan
lain-lain selama ibu masih di RS.
d) Lebih
sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).
2)
Menurut Manuaba (1998 : 193), perawatan puerperium
lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan “mobilisasi dini” (early
mobilization) :
a) Melancarkan
pengeluaran lokea, mengurangi infeksi puerperium.
b) Mempercepat
involusi alat kandungan.
c) Melancarkan
fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.
d) Meningkatkan
kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran
sisa metabolisme.
Meskipun mobilisasi dini banyak membawa keuntungan,
tetapi tidak dinasihatkan bagi penderita yang telah mengalami partus lama,
penderita dengan suhu badan tinggi, toxemea, atau bagi penderita dengan penyulit. (Ibrahim, 1996 : 81).
Penambahan kegiatan dengan early ambulation harus
berangsur-angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera setelah bangun dibenarkan mencuci,
memasak, dan sebagainya (Saleha, 2009)
3 Kegiatan Mobilisasi Dini
Langkah atau
proses ambulasi ibu nifas dilakukan secara bertahap, sebagaiberikut:
1). Belajar turun dari tempat tidur
Mempercepat bangkitan dari tempat tidur justru menolong ibu cepat
pulih, asal dilakukan dengan hati-hati. Jika bidan tidak secara khusus meminta
ibu menunggu hingga delapan jam setelah bersalin atau jika ibu merasa sudah
cukup kuat dan tidak pening.
Berikut ini
langkah-langkah saat ibu mencoba untuk turun dari tempat tidur:
a.Pertama-tama duduk dulu.
b.Dengan tubuh ditahan tangan, geserkan kaki ke sisi ranjang dan biarkan
kakimenggantung sebentar.
c.Setelah itu, perlahan-lahan ibu akan berdiri dengan bantuan orang lain
dan tangan yang masih berpegangan pada
ranjang.
d.Jika ibu merasa pening, duduklah kembali. Stabilkan diri beberapa
menitsebelum melangkah.
2).Belajar berjalan.
Berjalan-jalan akan memperbaiki ketegangan otot dan aliran darah ke
jaringan tubuh. Kegiatan ini pun mempercepat pengaliran lochea (cairan bercampurdarah
yang keluar dari dalam rahim sewaktu rahim mengalami penyusutan). Ibu yang
segera menggerakkan ototnya setelah menjalani persalinan umumnya akan merasa
lebih sehat. Satu dua langkah pertama bisa terasa tidak nyaman.Berdirilah
setegak mungkin, meskipun ibu tergoda untuk membungkukkan badan. Berjalanlah
perlahan-lahan terlebih dahulu. Jika terasa sakit pada daerah perineum,
istirahat sejenak sebelum melangkah kembali.
Ambulansi sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas,
atau sembuhnya luka (jika ada luka). Jika tidak ada kelainan, lakukan ambulansi
sedini mungkin, yaitu dua jam setelah persalinan normal. Ini berguna
untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina
(lochea). Ambulasi awal dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan-jalan
ringan sambil bidan melakukan observasi perkembangan pasien dari jam demi jam
sampai hitungan hari. Kegiatan ini dilakukan secara meningkat dan
berangsur-angsur frekuensi dan intensitas aktivitasnya sampai pasien dapat melakukannya
sendiri tanpa pendampingan sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi.
B. ISTIRAHAT dan TIDUR
1. Definisi
Ibo post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk
memulihkan kembali keadaan fisiknya. Keluarga disarankan untuk memberikan
kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai Persiapan untuk
energy menyusui bayinya nanti. sangatlah penting bahwa ibu pasca melahirkan
harus mendapatkan istirahat dan tidur yang mencukupi. Kebutuhan istirahat
selama periode post partum sangat penting baik untuk kesehatan ibu maupun
perawatan bayinya.
Mead Bennet(1990)
mengatakan bahwa ”kurangnya tidur pada masa postpartum mempunyai implikasi
tertentu terhadap interaksi ibu dan bayi”.
Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan ibu
untuk dapat rileks dan beristirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang
tidur. Jangan segan untuk meminta pertolongan suami dan keluarga jika ibu
merasa lelah. Dengarkanlah lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi sedang beristirahat
untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah.Ini merupakan hal yang sangat
penting bahwa ibu pasca melahirkan harus mendapatkan cukup banyak istirahat dan
tidur sesuai dengan kebutuhannya.
Istirahat yang cukup dan tidur dalam
keadaan yang tenang adalah hal yang sangat diperlukan sekali dalam
proses penyembuhan dan rata-rata ini diperlukan selama masa nifas.Hal ini
memungkinkan wanita tersebut untuk dapat mengatasi stress secara fisik maupun
psikologis yang dia dapatkan selama persalinan dan ini pula dapat membantu untuk meningkatkan usaha penyembuhan. Istirahat
dan tidur juga merupakan unsur-unsur yang sangat penting dalam kesuksesan pemberian ASI.
Bagaimanapun, dengan semua kegembiraan atas kelahiran sang bayi dan para tamu yang
datang serta perubahan peran yang barubagi ibu, ini tidak selalu mudah untuk
dapat beristirahat dan tidur dengan tenang.Ibu juga masih merasa kesakitan
seperti perineum yang terasa nyeri,haemoroid,
atau payudara yang membengkak sehingga mengganggu kenyamanan saat
istirahat.Hal ini bisa diatasi dengan konsultasi kepada dokter untuk pemberianan algetik yang adekuat sesuai kondisi yang
memungkinkannya.Istirahat dan tidur ini merupakan hal yang cukup penting
bagi ibu di masanifas. Hal ini dapat membantunya untuk membangun ketabahan secara
psikologis dan stamina fisiknya. Jika ibu dalam keadaan mental yang depresi
atau keadaan fisik yang sakit, proses penyembuhan akan berlangsung lambat
(menurun). Pengembalian kesehatan seperti keadaan semula memerlukan waktu yang
lama, oleh karena itu ibu harus dengan baik menggunakan waktu tidur dan waktu
istirahatnya dengan optimal.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan
ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari
dan 1 jam pada siang hari.
2.Pengaruh Kurang
Istirahat
Kurang istirahat
pada ibu post partum akan mengakibatkan beberapa kerugian, misalnya :
Ø
Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
Ø
Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan.
Ø
Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk
merawat bayi dan dirinya sendiri.
3.Posisi tidur ibu nifas
Posisi tidur ibu waktu
beristirahat sesudah melahirkan penderita harus tidur terlentang, hanya dengan
satu bantal yang tipis. Tetapi ada juga pendapat lain mengatakan bahwa ibu
bebas memilih posisi tetapi untuk memudahkan pengawasan sebenarnya tidur
telentang lebih baik karena dengan tidur terlentang mudah mengawasi keadaan
kontraksi uterus dan mengawasi pendarahan.
Biasanya setelah melahirkan
penderita akan merasa lelah dan dapat tidur sehingga merasa nyaman berada
ditempat tidur. Usaha agar penderita dapat tidur ialah dengan menyakinkan
penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur sangat perlu bagi
penderita, selain untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk pembentukan air
susu ibu.
Penderita juga diperbolehkan
bangun dan turun dari tempat tidur pada hari kedua setelah melahirkan karena
membawa beberapa keuntungan:
a. Pelemasan otot lebih baik
b. Sirkulasi darah lebih lancar,
mempercepat penyembuhan
c. Memperlancar pengeluaran lochia
berarti mempercepat involusi
d. Penderita merasa sehat, karena
tidak bersikap sebagai orang sakit
e. Mengurangi bahaya embolus dan
thrombosis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MOBILISASI DAN ISTIRAHAT PADA IBU NIFAS
Di RSUD Prof.Dr M.HANAFIAH BATUSANGKAR
Oleh :
Endang sri rezeki
Lisa puspita sari
Mery fra wilfasari
Nindi sulandari
Wina anggela sari
STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
TAHUN AJARAN 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar